Read more: http://zona-cyber-man.blogspot.com/2013/02/cara-buat-bintang-jatuh-dari-kursor.html#ixzz2RA3hvhAj

Jumat, 22 Maret 2013

Kisah Penari Cilik 

            Anissa hidup bersama keluarganya di daerah Jogja. Sejak kecil Anissa selalu diajarkan tentang kebudayaan-kebudayaan bangsa Indonesia oleh orang tuanya. Anissa pun sangat menyukai tentang kebudayaan yang diajarkan itu. Anissa diajarkan tarian-tarian daerah sejak umurnya masih 5 tahun. Bakatnya yang luar biasa itu membuat kedua orangtuanya bangga karena pada umurnya yang masih muda itu Anissa dapat menari dengan baik.

            Bakat Anissa pun tidak hanya ia tunjukkan di rumah saja, disekolahnya Anissapun mengembangkan bakatnya itu dengan mengikuti kegiatan ekstra kurikuler yang diadakan oleh sekolahnya itu. Nilai-nilai mata pelajarannya pun tidak kalah bagusnya dengan prestasi dia dibidang seni dan tari itu. Semua guru dan teman-temannya selalu mensupport Anissa untuk mengikuti ajang seni dan tari tingkat Nasional atau Internasional. Namun Anissa merasa belum mempunyai kepercayaan diri yang kuat. 

            Sampai suatu saat sekolah Anissa mendapatkan undangan untuk perlombaan seni dan tari tingkat nasional, sudah tidak diragukan Anissa lah yang mewakili sekolahnya itu untuk mengikuti lomba seni dan tari itu. Dengan penuh semangat Anissa langsung memulai latihannnya dalam mempersiapkan diri untuk perlombaan tersebut. Dengan bantuan orangtuanya dan guru yang melatih Anissa merasa lebih percaya diri.

            Akhirnya hari perlombaan itu pun tiba, pada hari itu kontestan dari sekolah-sekolah lain menampilkan tarian-tarian yang sangat bagus. Mereka semua juga memiliki bakat-bakat yang hebat. Anissa merasa gugup melihat peserta-peserta lain yang tampil dengan bagus. Hampir semua perserta mebawakan tarian modern dance, hanya Anissa saja yang akan membawakan tarian daerah. Anissa semakin jadi merasa tak percaya diri. Namun disana Anissa tidak sendirian, orangtuanya tetap mensupport dia untuk terus maju dan percaya pada diri sendiri.  

            Giliran Anissa pun tiba, dengan penuh semangat dan rasa percaya diri dia memulai tariannya. Anissa menarikan tarian jaipong dengan di padukan tarian kuda lumping. Para juri yang melihat aksi tarian Anissa terkagum-kagum. Semua penonton pun ikut bersorak menyoraki nama Anissa. Karena hanya Anissa lah yang menampilkan tarian daerah dan menari dengan indah. 

            Setelah penilaian dari para juri selesai, diumumkanlah pemenang perlombaan seni tari itu. Dengan nilai yang tinggi yang di berikan oleh para juri, Anissa keluar sebagai juaranya. Anissa pun menangis merasa bangga dengan dirinya yang telah berhasil menjadi juaranya. Anissa pun merasa bangga karena selain mengharumkan nama sekolahnya, dia juga mengharumkan tari kebudayaan daerah yang selama ini hanya di pandang sebelah mata. 

            Begitu besar kecintaannya kepada kebudayaan daerah Anissa melanjutkan bakatnya di bidang tari daerah itu ke sekolah yang mendukungnya dalam bidang seni tari dan budaya.


Kisah Penari Cilik 

            Anissa hidup bersama keluarganya di daerah Jogja. Sejak kecil Anissa selalu diajarkan tentang kebudayaan-kebudayaan bangsa Indonesia oleh orang tuanya. Anissa pun sangat menyukai tentang kebudayaan yang diajarkan itu. Anissa diajarkan tarian-tarian daerah sejak umurnya masih 5 tahun. Bakatnya yang luar biasa itu membuat kedua orangtuanya bangga karena pada umurnya yang masih muda itu Anissa dapat menari dengan baik.

            Bakat Anissa pun tidak hanya ia tunjukkan di rumah saja, disekolahnya Anissapun mengembangkan bakatnya itu dengan mengikuti kegiatan ekstra kurikuler yang diadakan oleh sekolahnya itu. Nilai-nilai mata pelajarannya pun tidak kalah bagusnya dengan prestasi dia dibidang seni dan tari itu. Semua guru dan teman-temannya selalu mensupport Anissa untuk mengikuti ajang seni dan tari tingkat Nasional atau Internasional. Namun Anissa merasa belum mempunyai kepercayaan diri yang kuat. 

            Sampai suatu saat sekolah Anissa mendapatkan undangan untuk perlombaan seni dan tari tingkat nasional, sudah tidak diragukan Anissa lah yang mewakili sekolahnya itu untuk mengikuti lomba seni dan tari itu. Dengan penuh semangat Anissa langsung memulai latihannnya dalam mempersiapkan diri untuk perlombaan tersebut. Dengan bantuan orangtuanya dan guru yang melatih Anissa merasa lebih percaya diri.

            Akhirnya hari perlombaan itu pun tiba, pada hari itu kontestan dari sekolah-sekolah lain menampilkan tarian-tarian yang sangat bagus. Mereka semua juga memiliki bakat-bakat yang hebat. Anissa merasa gugup melihat peserta-peserta lain yang tampil dengan bagus. Hampir semua perserta mebawakan tarian modern dance, hanya Anissa saja yang akan membawakan tarian daerah. Anissa semakin jadi merasa tak percaya diri. Namun disana Anissa tidak sendirian, orangtuanya tetap mensupport dia untuk terus maju dan percaya pada diri sendiri.  

            Giliran Anissa pun tiba, dengan penuh semangat dan rasa percaya diri dia memulai tariannya. Anissa menarikan tarian jaipong dengan di padukan tarian kuda lumping. Para juri yang melihat aksi tarian Anissa terkagum-kagum. Semua penonton pun ikut bersorak menyoraki nama Anissa. Karena hanya Anissa lah yang menampilkan tarian daerah dan menari dengan indah. 

            Setelah penilaian dari para juri selesai, diumumkanlah pemenang perlombaan seni tari itu. Dengan nilai yang tinggi yang di berikan oleh para juri, Anissa keluar sebagai juaranya. Anissa pun menangis merasa bangga dengan dirinya yang telah berhasil menjadi juaranya. Anissa pun merasa bangga karena selain mengharumkan nama sekolahnya, dia juga mengharumkan tari kebudayaan daerah yang selama ini hanya di pandang sebelah mata. 

            Begitu besar kecintaannya kepada kebudayaan daerah Anissa melanjutkan bakatnya di bidang tari daerah itu ke sekolah yang mendukungnya dalam bidang seni tari dan budaya.