SIKLUS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
SIKLUS PENDAPATAN
Siklus
pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi
terkait yang terus berlangsung dengan menyediakan barang dan jasa ke para pelanggan
dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan – penjualan tersebut.Siklus
Pendapatan merupakan prosedur pendapatan dkimulai dari bagian
penjualanotorisasi kredit, pengambilan barang, penerimaan barang, penagihan
sampai denganpenerimaan kas.
-
Aktivitas
Bisnis Siklus Pendapatan
Empat aktivitas dasar
bisnis yang dilakukan dalam siklus pendapatan :
1.
Penerimaan
pesanan dari para pelanggan
Ø Mengambil
pesanan pelanggan
Ø Persetujuan
kredit
Ø Memeriksa
ketersediaan persediaan
Ø Menjawab
permintaan pelanggan
2. Pengiriman barang
Ø Ambil dan pak
pesanan
Ø Kirim pesanan
3. Penagihan dan piutang usaha
Ø Penagihan
Ø Pemeliharaan
data piutang usaha
Ø Pengecualian :
Penyesuaian rekening dan penghapusan
4. Penagihan kas
Ø Menangani
kiriman uang pelanggan
Ø Menyimpannya
ke bank
- Tujuan Siklus Pendapatan
Ø Tujuan
utama siklus pendapatan adalah menyediakan produk yang tepat di tempat dan
waktu yang tepat dengan harga yang sesuai.
Ø Tujuan –
tujuan lain :
o Semua
transaksi telah diotorisasikan dengan benar
o Semua
transaksi yang dicatat valid (benar-benar terjadi)
o Semua
transaksi yang valid, dan disahkan, telah dicatat
o Semua
transaksi dicatat dengan akurat
o Asetdijaga
dari kehilangan ataupun pencurian
o Aktivitas
bisnis dilaksanakan secara efisien dan efektif
BATASAN
SIKLUS PENDAPATAN DAN PENGELUARAN
Proses bisnis adalah suatu kumpulan aktivitas atau pekerjaan terstruktur yang saling terkait untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu atau yang menghasilkan produk atau layanan (demi meraih tujuan tertentu). Suatu proses bisnis dapat dipecah menjadi beberapa subproses yang masing-masing memiliki atribut sendiri tapi juga berkontribusi untuk mencapai tujuan dari superprosesnya. Analisis proses bisnis umumnya melibatkan pemetaan proses dan subproses di dalamnya hingga tingkatan aktivitas atau kegiatan.
Beberapa karakteristik umum yang dianggap harus dimiliki suatu proses bisnis adalah:
1. Definitif: Suatu proses bisnis harus memiliki batasan, masukan, serta keluaran yang jelas.
2. Urutan: Suatu proses bisnis harus terdiri dari aktivitas yang berurut sesuai waktu dan ruang.
3. Pelanggan: Suatu proses bisnis harus mempunyai penerima hasil proses.
4. Nilai tambah: Transformasi yang terjadi dalam proses harus memberikan nilai tambah pada penerima.
5. Keterkaitan: Suatu proses tidak dapat berdiri sendiri, melainkan harus terkait dalam suatu struktur organisasi.
6. Fungsi silang: Suatu proses umumnya, walaupun tidak harus, mencakup beberapa fungsi.
Sering kali pemilik proses, yaitu orang yang bertanggung jawab terhadap kinerja dan pengembangan berkesinambungan dari proses, juga dianggap sebagai suatu karakteristik proses bisnis.
PROSEDUR PEMROSESAN INFORMASI
Prosedur
pemrosesan Informasi yang harus ada yaitu :
a.Waktu
respons terhadap pertanyaan pelanggan.
b.Waktu yang dibutuhkan untuk memenuhi dan mengirim pesanan.
c.Presentase penjualan yang membutuhkan pemesanan ulang.
d.Kepuasan pelanggan.
e.Analisis pangsa pasar dan tren penjualan.
f.analisis profitabilitas dan berdasarkan produk,pelanggan, dan area penjualan.
b.Waktu yang dibutuhkan untuk memenuhi dan mengirim pesanan.
c.Presentase penjualan yang membutuhkan pemesanan ulang.
d.Kepuasan pelanggan.
e.Analisis pangsa pasar dan tren penjualan.
f.analisis profitabilitas dan berdasarkan produk,pelanggan, dan area penjualan.
DIAGRAM ALUR DATA SIKLUS PENDAPATAN DAN PENGELUARAN
KUNCI ARUS DATA
1. Order 8 . Pengiriman
2. Order Penjualan 9 . Nota Pengiriman
3. Order Penj. di ACC 10. Faktur
4. Order Pengiriman 11. Memo Pemindahbuku
5. Slip Pengepakan 12. Voucher Jurnal
6. Memo Penagihan 13. Pengendalian Tota
SIKLUS PENGELUARAN
Siklus Pengeluaran adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional
pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan pembelian serta pembayaran
barang dan jasa. Dalam SIA siklus pengeluaran, paling tidak terdapat empat sub
sistem yang harus dirancang, yaitu: sistem pembelian, system penerimaan barang,
system voucher, dan system pengeluaran kas.
Batasan
Proses bisnis adalah suatu kumpulan aktivitas atau pekerjaan
terstruktur yang saling terkait untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu atau
yang menghasilkan produk atau layanan (demi meraih tujuan tertentu). Suatu
proses bisnis dapat dipecah menjadi beberapa subproses yang masing-masing
memiliki atribut sendiri tapi juga berkontribusi untuk mencapai tujuan dari
superprosesnya. Analisis proses bisnis umumnya melibatkan pemetaan proses dan
subproses di dalamnya hingga tingkatan aktivitas atau kegiatan.
Apakah tiga
aktivitas bisnis dasar dalam siklus pengeluaran ?
a)
Memesan barang, Perlengkapan dan jasa (layanan)
Aktivitas utama
pertama dalam siklus pengeluaran adalah memesan persediaan atau perlengkapan.
- Metode pengendalian persediaan tradisional ini sering disebut: kuantitas pesanan ekonomis [EOQ]):
-
Pendekatan ini didasarkan pada perhitungan jumlah optimal pesanan untuk
meminimalkan jumlah biaya pemesanan, penggudangan dan kekurangan persediaan.
- Metode-metode pengendalian persediaan alternatif :
-
MRP (material requirement planning)
Pendekatan ini
bertujuan mengurangi tingkat persediaan yang dibutuhkan dengan cara
menjadwalkan produksi, bukan memperkirakan kebutuhan.
-
JIT (just in time)
Sistem JIT
berusaha untuk meminimalkan, jika bukan menghilangkan, baik biaya penggudangan
maupun kekurangan persediaan.
b)
Menerima dan menyimpan barang, Perlengkapan dan jasa (layanan)
Aktivitas bisnis
utama kedua dalam siklus pengeluaran adalah penerimaan dan penyimpanan barang
yang dipesan.
- Keputusan-keputusan penting dan kebutuhan-kebutuhan informasi:
-
Bagian penerimaan mempunyai dua tanggung jawab utama:
- Memutuskan apakah menerima pengiriman
- Memeriksa jumlah dan kualitas barang
Laporan penerimaan
adalah dokumen utama yang digunakan dalam subsistem penerimaan dalam siklus
pengeluaran, laporan ini mendokumentasikan rincian mengenai: setiap kiriman,
termasuk tanggal penerimaan, pengiriman, pemasok, dan nomor pesanan pembelian.
Bagi setiap
barang yang diterima, laporan ini menunjukkan nomor barang, deskripsi, unit
ukuran, dan jumlah barang yang diterima.
-
Membayar barang, Perlengkapan dan jasa (layanan)
Aktivitas utama
ketiga dalam siklus pengeluaran adalah menyetujui faktur penjualan dari vendor
untuk pembbayaran.
- Bagian utang usaha menyetujui faktur penjualan untuk dibayar
- Kasir bertanggung jawab untuk melakukan pembayaran
SIKLUS PENGELUARAN
SIKLUS
PRODUKSI
Siklus Produksi adalah rangkaian
aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan dataterkait yang terus terjadi yang
berkaitan dengan pembuatan produk.
Ada empat aktivitas dasar dalam siklus
produksi :
1.
Perancangan Produk
Langkah pertama dalam siklus produksi
adalah Perancangan produk.
Tujuan aktivitas ini adalah untuk
merancang sebuah produk yang memenugi permintaan dalam hal kualitas, ketahanan,
dan fungsi, dan secara simultan meminimalkan biaya produksi.
Dokumen dan prosedur:
Aktivitas perancangan produk
menciptakan dua dokumen utama :
Daftar bahan baku
Daftar operasi
Bagaimana para akuntan dapat terlibat
dalam perancangan produk ?
Para akuntan dapat memberikan
informasi yang menunjukkan bagaimana berbagai desain dapat mempengaruhi biaya
produksi dan tingkat laba.
Memastikan bahwa SIA dirancang untuk
mengumpulkan dan memberikan informasi mengenai biaya penyetelan mesin dan
penanganan bahan baku yang terkait dengan berbagai alternatif desain produk.
Dengan memberikan data mengenai biaya
perbaikan dan jaminan yang terkait dengan produk yang ada dapat berguna untuk
mendesain produk yang lebih baik.
2. Perencanaan dan Penjadwalan
Langkah kedua dalam siklus produksi
adalah perencanaan dan penjadwalan.
Tujuan dari langkah ini adalah
mengembangkan rencana produksi yang cukup efisien untuk memenuhi pesanan yang
ada dan mengantisipasi permintaan jangka pendek tanpamenimbulkan kelebihan
persediaan barang jadi.
Apakah dua metode yang biasa dari
perencanaan produksi ?
a.
Perencanaan sumber daya produksi (MRP-II)
MRP-II adalah kelanjutan dari
perencanaan sumber daya bahan baku yang mencarikeseimbangan antara kapasitas
produksi yang ada dan kebutuhan bahan baku untuk memenuhi perkiraan permintaan
penjualan.
b.
Sistem produksi Just-in-time (JIT)
Tujuan produksi JIT adalah
meminimalkan atau meniadakan persediaan bahan baku, barangdalam proses, dan
barang jadi.
Dokumen, formulir dan prosedur:
Jadwal induk produksi (MPS)
menspesifikasikan seberapa banyak produk akan diproduksi selama periode
perencanaan dan kapan produksi tersebut harus dilakukan.
Permintaan bahan baku mensahkan
pengeluaran jumlah bahan baku yang dibutuhkan dari gudang ke lokasi pabrik,
tempat bahan tersebut dibutuhkan.
Perpindahan selanjutnya dari bahan
baku di sepanjang pabrik akan didokumentasikan dalamdalam kartu perpindahan.
Bagaimana para akuntan dapat terlibat
dalam perencanaan dan penjadwalan?
Akuntan harus memastikan bahwa SIA
mengumpulkan dan melaporkan biaya secara konsisten dengan teknik perencanaan
produksi perusahaan.Para akuntan juga dapat membantu perusahaan memilih antara
MRP-II atau JIT untuk melihat manakah yang lebih tepat untuk perencanaan dan
penjadwalan produksi perusahaan.
3.
Produksi Aktual dari Produk.
Cara aktivitas ini dicapai sangat
berbeda di berbagai perusahaan. Salah satunya dengan menggunakan computer-integrated
manufacturing (CIM). Computer-IntegratedManufacturing (CIM) adalah penggunaan
berbagai bentuk TI dalam proses produksi, sepertirobot dan mesin yang
dikendalikan oleh kompute, untuk mengurangi biaya produksi.‡
Setiap perusahaan membutuhkan data
mengenai 4 segi berikut ini dari operasi produksinya :
1. Bahan baku yang digunakan
2. Jam tenaga kerja yang digunakan
3. Operasi mesin yang dilakukan
4. Serta biaya overhead produksi
lainnya yang terjadi
5. Akuntansi Biaya
Langkah terakhir dalam siklus produksi
adalah akuntansi biaya. Apakah tiga tujuan dasar dari sistem akuntansi biaya
itu ?
a. Untuk memberikan informasi untuk
perencanaan, pengendalian, dan penilaian kinerja darioperasi produksi
b. Memberikan data biaya yang akurat
mengenai produk untuk digunakan dalam menetapkanharga serta keputusan bauran
produk.
c. Mengumpulkan dan memproses
informasi yang digunakan untuk menghitung persediaanserta nilai harga pokok
penjualan yang muncul di laporan keuangan perusahaan.
Dua jenis sistem akuntansi biaya
1. Harga pokok pesanan
2. Harga pokok proses
Perhitungan biaya pesanan membebankan
biaya ke batch produksi tertentu, atau pekerjaan tertentu. Perhitungan biaya
proses membebankan biaya ke setiap proses, dan kemudian menghitung biaya
rata-rata untuk semua unit yang diproduksi.Pilihan perhitungan biaya
berdasarkan pesanan atau proses hanya mempengaruhi metodeyang digunakan untuk
membebankan biaya-biaya tersebut ke produk, bukan pada metode pengumpulan data.
Batasan Aplikasi
siklus produksi & keuangan
Pengendalian persediaan dapat dicapai melalui
catatan-catatan dan laporan-laporan persediaan yang menyajikan informasi
seperti penggunaan persediaan, saldo persediaan,tingkat minimal dan maksimal
persediaan. Titik order ulang dan prosedur-prosedurnya harus ditetapkan. Titik
order ulang adalah tingkat persediaan dimana harus dilakukan order tambahan
untuk menghindari kurangnya persediaan. Penentuan titik order ulangmensyaratkan
dilakukan analisis permintaan produk, biaya setup pengorderan atau
produksi,lead time pasokan atau produksi, biaya penanganan persediaan, dan
biaya-biaya yang berkaitan dengan kondisi tidak adanya persediaan seperti
kerugian penjualan atau penggunaan fasilitas-fasilitas produksi secara tidak
efisien. Karena tujuan pengendalian persediaan adalah meminimalkan total biaya
persediaan, keputusan penting yang harus di buat adalah besarnya kuantitas
ekonomis setiap order pembelian yang disebut economicorder quantity (EOQ).
Kuantitas order ulang harus sama dengan carrying cost dan totalordering cost.
Produksi Just In Time (JIT)
Produksi just in time (JIT) adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan system produksidimana barang-barang hanya diproduksi hanya sesuai dengan kebutuhan operasi mendatang.System JIT berbeda dengan system produksi konvensional dimana persediaan barang dalam proses, bahan baku, dan produk jadi diminimalkan atau bahkan dieliminasisecara total.Persediaan bahan baku, persediaan barang dalam proses, dan persediaan produk jadi ditunjukkan dengan kotak-kotak terputus-putus. Persediaan digunakan sebagai cadangan untuk operasi-operasi yang berbeda. Persediaan dieliminasi dengan menganalisis operasi secara seksama untuk membuat tingkat produksi konstan yang menyeimbangkan masukan dan keluaran untuk setiap setiap tahap produksi. Produksi JIT juga menekankan perlunya pengendalian kualitas. Karena persediaan diminimalkan, produksi yang cacat haruss segeradikoreksi agar alur produksi alur produksi yang konstantetap terjaga. Para pemasok menjamin pengiriman barang tanpa cacat secara tepat waktu sehingga dapat segera dimasukkan dalam produksi, tidak harus ditempatkan terlebih didalam persediaan bahan baku.Manfaat keuangan dari produksi JIT secara umum berasal dari pengurangan tingkat persediaan secara keseluruhan. Ini mengurangi total investasi perusahaan dalam persediaan.Biaya-biaya penyimpanan dan penanganan persediaan, keuangan, ruang penyimpanan dan beban keuangan terhadap total biaya persediaan turun, mungkin sangad mencolok. Manfaatlain dalam meliputi biaya tenaga kerja yang turun karena rancang ulang alur produksi yangkonstan, diskon kuantitas dari pemasok yang sebaliknya menerima kontrak jangka panjangdari perusahaan, dan peningkatan kualitas produksi dan pengurangan biaya limbah dan barang rusak yang berkaitan.
Produksi Just In Time (JIT)
Produksi just in time (JIT) adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan system produksidimana barang-barang hanya diproduksi hanya sesuai dengan kebutuhan operasi mendatang.System JIT berbeda dengan system produksi konvensional dimana persediaan barang dalam proses, bahan baku, dan produk jadi diminimalkan atau bahkan dieliminasisecara total.Persediaan bahan baku, persediaan barang dalam proses, dan persediaan produk jadi ditunjukkan dengan kotak-kotak terputus-putus. Persediaan digunakan sebagai cadangan untuk operasi-operasi yang berbeda. Persediaan dieliminasi dengan menganalisis operasi secara seksama untuk membuat tingkat produksi konstan yang menyeimbangkan masukan dan keluaran untuk setiap setiap tahap produksi. Produksi JIT juga menekankan perlunya pengendalian kualitas. Karena persediaan diminimalkan, produksi yang cacat haruss segeradikoreksi agar alur produksi alur produksi yang konstantetap terjaga. Para pemasok menjamin pengiriman barang tanpa cacat secara tepat waktu sehingga dapat segera dimasukkan dalam produksi, tidak harus ditempatkan terlebih didalam persediaan bahan baku.Manfaat keuangan dari produksi JIT secara umum berasal dari pengurangan tingkat persediaan secara keseluruhan. Ini mengurangi total investasi perusahaan dalam persediaan.Biaya-biaya penyimpanan dan penanganan persediaan, keuangan, ruang penyimpanan dan beban keuangan terhadap total biaya persediaan turun, mungkin sangad mencolok. Manfaatlain dalam meliputi biaya tenaga kerja yang turun karena rancang ulang alur produksi yangkonstan, diskon kuantitas dari pemasok yang sebaliknya menerima kontrak jangka panjangdari perusahaan, dan peningkatan kualitas produksi dan pengurangan biaya limbah dan barang rusak yang berkaitan.
Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, terstruktur dan jelas. Atau DFD bisa juga dikatakan sebagai suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut. DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi. DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem. DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.
DFD terdiri dari context diagram dan diagram rinci (DFD Levelled). Context diagram berfungsi memetakan model lingkungan (menggambarkan hubungan antara entitas luar, masukan dan keluaran sistem), yang direpresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem. DFD levelled menggambarkan sistem sebagai jaringan kerja antara fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan aliran dan penyimpanan data, model ini hanya memodelkan sistem dari sudut pandang fungsi.
Berikut ini merupakan simbol-simbol yang biasa digunakan di DFD :
Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, terstruktur dan jelas. Atau DFD bisa juga dikatakan sebagai suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut. DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi. DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem. DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.
DFD terdiri dari context diagram dan diagram rinci (DFD Levelled). Context diagram berfungsi memetakan model lingkungan (menggambarkan hubungan antara entitas luar, masukan dan keluaran sistem), yang direpresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem. DFD levelled menggambarkan sistem sebagai jaringan kerja antara fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan aliran dan penyimpanan data, model ini hanya memodelkan sistem dari sudut pandang fungsi.
Berikut ini merupakan simbol-simbol yang biasa digunakan di DFD :
SIKLUS
KEUANGAN
Manajemen keuangan dimulai dengan
tujuan yang jelas proyek. Tujuan ini digunakan untuk mengembangkan sebuah
rencana tindakan untuk mencapai mereka - rencana yang realistis, dapat dinilai
dan merupakan cara yang paling efisien untuk mencapai tujuan. Rencana ini
diterjemahkan ke dalam anggaran yang memberikan sumber daya untuk setiap
aktivitas - penyusunan anggaran akan memberikan informasi tambahan tentang
setiap aktivitas yang dapat menyebabkan rencana harus diubah. Ketika ini bagian
dari siklus selesai, akan ada anggaran singkat yang mengalokasikan sumber daya
untuk setiap aktivitas. Tujuannya adalah untuk membuat anggaran yang akan
sedekat mungkin dengan operasi proyek yang sebenarnya.
Ketika proyek dimulai, akuntansi juga
dimulai. Catatan akuntansi dan laporan pada semua transaksi keuangan. Ada dua
jenis akuntansi - akuntansi organisasi formal yang dilakukan oleh bagian
akuntansi organisasi dan manajemen akuntansi dilakukan oleh manajer proyek.
Secara periodik, seluruh proyek, manajer transfer informasi dari laporan
akuntansi ke dalam anggaran. Selama fase ini manajer terus menerus
membandingkan proyeksi anggaran dengan hasil aktual dari akuntansi. Kegiatan
ini dapat menyebabkan intervensi manajemen dalam proyek untuk menangani
bidang-bidang yang menjadi perhatian.
Akhirnya, pada akhir proyek, manajer
bersama dengan personil akuntansi akan menghasilkan serangkaian laporan hasil
keuangan proyek. Laporan-laporan ini akan dimasukkan ke dalam laporan
keseluruhan proyek dan memberikan informasi berharga untuk membantu dalam
pengembangan proyek-proyek masa depan.
Siklus ini memproses dua kejadian ekonomi, perolehan
kapital dan penggunaan kapital untuk memperoleh pemilikan. Sistem aplikasi
dalam siklus keuangan yaitu :
· Sistem Pemilikan.
Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan, sedangkan kepemilikan adalah kekuasaan yang didukung secara sosial untuk memegang kontrol terhadap sesuatu yang dimiliki secara eksklusif dan menggunakannya untuk tujuan pribadi. Jadi sistem pemilikan adalah sebuah komponen atau elemen yang dimiliki secara eksklusif serta memegang kontrol terhadap sesuatu.
· Sistem Catatan Jurnal.
· pencatatan transaksi keuangan. Transaksi meliputi penjualan, pembelian, pendapatan, dan pengeluaran oleh perseorangan maupun organisasi. Pembukuan biasanya dilakukan oleh seorang ahli pembukuan.
· Sistem Pelaporan Keuangan.
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi:
1. Laporan neraca.
2. Laporan laba/rugi.
3. Laporan Perubahan Ekuitas.
4. Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa Laporan arus kas atau Laporan arus dana.
5. Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.
· Sistem Pemilikan.
Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan, sedangkan kepemilikan adalah kekuasaan yang didukung secara sosial untuk memegang kontrol terhadap sesuatu yang dimiliki secara eksklusif dan menggunakannya untuk tujuan pribadi. Jadi sistem pemilikan adalah sebuah komponen atau elemen yang dimiliki secara eksklusif serta memegang kontrol terhadap sesuatu.
· Sistem Catatan Jurnal.
· pencatatan transaksi keuangan. Transaksi meliputi penjualan, pembelian, pendapatan, dan pengeluaran oleh perseorangan maupun organisasi. Pembukuan biasanya dilakukan oleh seorang ahli pembukuan.
· Sistem Pelaporan Keuangan.
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi:
1. Laporan neraca.
2. Laporan laba/rugi.
3. Laporan Perubahan Ekuitas.
4. Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa Laporan arus kas atau Laporan arus dana.
5. Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.
data diagram flow
Sumber :
http://luckyprasetyohardiyanto.blogspot.com/2010/04/siklus-pendapatan.html
http://mirfanug.blogspot.com/2013/01/siklus-pendapatan-dan-pengeluaran.html
http://dwiisti-dwiistiyan.blogspot.com/2013/01/siklus-pendapatan.html
http://trane03bm.blogspot.com/2013/01/siklus-pendapatan-dan-pengeluaran.html
http://linlindaantebellum.wordpress.com/matkul-smstr-3/sia/resume6/
http://darisblogs.blogspot.com/2013/11/aplikasi-siklus-produksi-keuangan.html
http://yudi4jh.blogspot.com/2013/01/aplikasi-siklus-produksi-dan-keuangan_14.html
http://digital-gamer-xyz.blogspot.com/2013/01/siklus-produksi-dan-keuangan.html#axzz2rhZeYWx5
http://creatiffiles.blogspot.com/2012/12/siklus-produksi-siklus-produksi-adalah.html
http://suryayudhasusilo.blogspot.com/2014/01/siklus-aplikasi-sistem-informasi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar